Kemenperin Edukasi Santri di Lamsel Manfaatkan Teknologi Digital

Editor: Satmoko Budi Santoso

Ketua Pondok Pesantren Terpadu Ushulddin, KH. Ahmad Rafiquddin mengaku, menyambut baik program Santripreneur dari Kemenperin. Selama ini ia menyebut, pondok pesantren tersebut memiliki santri sebanyak 673 santri.

Kegiatan usaha lain yang sudah dibuat di antaranya konveksi busana muslim dan seragam sekolah, saung kuliner, minimarket dan budidaya ikan lele. Produk yang sudah dikenal masyarakat disebutnya berupa produk sabun cuci piring berbentuk cair.

KH. Ahmad Rafiquddin juga menyebut, melalui program Santripreneur tersebut bisa menambah kegiatan positif. Sebab sebagai lembaga pendidikan pondok pesantren juga menjadi tempat belajar berwirausaha agar saat kembali ke masyarakat santri bisa mandiri.

Melalui usahanya tersebut para santri juga bisa menumbuhkan perekonomian daerah setempat seperti tenaga kerja.

Pondok pesantren terpadu Ushuluddin yang sudah berdiri sejak tahun 2001 tersebut diakui KH. Ahmad Rafiquddin memiliki unit pendidikan berupa Taman Kanak Kanak Harapan, Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Ushuluddin, Madrasah Tsanawiyah Terpadu Ushuluddin dan Madrasah Aliyah Terpadu Ushuluddin.

Selain membekali para santri dengan pendidikan umum, keagamaan, santri juga dibekali kewirausahaan di lingkungan pesantren.

Lihat juga...