Kemenperin Edukasi Santri di Lamsel Manfaatkan Teknologi Digital

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Upaya mendorong pertumbuhan wirausaha baru di lingkungan pondok pesantren terus dilakukan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kerajinan terus melakukan pembinaan dan pelatihan santri berindustri sebagai bagian dari program Santripreneur.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kerajinan, Gati Wibawaningsih, menyebut, langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan para santripreneur salah satunya di wilayah Lampung Selatan (Lamsel).

Gati Wibawaningsih menyebut, salah satu kegiatan digelar pada Pondok Pesantren Terpadu Ushuluddin, kecamatan Penengahan, Lamsel.

Kegiatan Fasilitasi Pemasaran Digital dilakukan untuk dapat meningkatkan jangkauan akses pemasaran produk-produk industri kecil menengah milik pondok pesantren Ushuluddin.

Gati Wibawaningsih (kerudung putih) Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kerajinan, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia didampingi KH. Ahmad Rafiquddin (kedua dari kiri) ketua Pondok Pesantren terpadu Ushuluddin – Foto: Henk Widi

Pengembangan tersebut di antaranya berupa keterampilan teknis berproduksi yang baik, fasilitas akses pemasaran menggunakan perkembangan tekhnologi digital melalui sistem dalam jaringan (daring) atau online.

Gati Wibawaningsih menyebut, Ditjen IKMA terus aktif dalam menumbuhkan Santripreneur. Sepanjang periode 2013 hingga tahun 2018 Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian telah membina sebanyak 20 pesantren dengan lebih dari 3000 santri diberikan pelatihan produksi, motivasi kewirausahaan.

Lihat juga...