Kadis SDA DKI Bantah Pembangunan Waduk Jadi Sarang Nyamuk
Editor: Satmoko Budi Santoso
Sementara, Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar, mengaku, sudah melakukan upaya untuk meminimalisasi angka kasus DBD di wilayah Jakarta Timur.
“Saya sudah melakukan upaya dalam rangka mencegah DBD. Tentunya kita upayakan apalagi daerah yang berbatasan dengan Depok,” kata Anwar saat dihubungi wartawan terpisah.
Salah satu upaya yang dilakukan, lanjut Anwar, adalah melaksanakan aksi bersih-bersih di area sejumlah waduk yang berada di Jakarta Timur termasuk di Waduk Kampung Rambutan.
“Kita sudah melakukan langkah-langkah seperti melakukan pembersihan sampah-sampah bersama SDA terutama di waduk perbatasan Depok. Kemarin kita sudah mendapat laporan, boleh cek sana sudah bersih,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Anwar juga mengklaim angka penderita DBD di wilayah Jakarta timur berangsur-angsur menurun.
“Kemarin terakhir saya pantau DBD, paling tinggi itu ada di Cipayung ada 47 kasus, minggu lalu. Alhamdulillah sudah turun jauh kasusnya,” ungkap Anwar.
Dia mengaku, terus gencar melakukan pemberantasan jentik nyamuk seminggu tiga kali. “Sudah turun jauh kasusnya, tapi saya tak pernah puas. Saya tetap mau zero kasus. Maka, kita melakukan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) tiga kali seminggu,” kata Anwar.
Diberitahukan sebelumnya, Lurah Kampung Rambutan, Dwi, mengeluhkan lambatnya proses pengerjaan Waduk Rambutan di lingkungan RT 17/06, Kelurahan Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Dewi juga mengakui, keluhan pengerjaan waduk seluas 4,6 hektare itu juga disampaikan warganya.
Kondisi itu yang kemudian, disebut Dwi, kawasan Waduk Kampung Rambutan menjadi kumuh dan berpotensi besar menjadi sarang nyamuk DBD. Dewi berharap, proyek Waduk Kampung Rambutan segera rampung sehingga areal waduk tidak lagi kumuh.