Gunakan Dana Desa, Pembangunan Jalan dan Bak Air, Terlantar
Editor: Satmoko Budi Santoso
“Saya sudah minta agar pekerjaan bak air dilanjutkan sesuai dengan RAB dan jalan juga harus dilanjutkan. Upah pekerja dibayar sesuai dengan jumlah hari kerjanya dan volume pekerjaannya,” tegasnya.
Kepala desa Wolonwalu, Inocensia, menjelaskan, bak penampung air hujan di dusun Huluwolot pembangunannya tidak sesuai dengan gambar di RAB sehingga TPK meminta kepala tukang untuk memperbaikinya.

“Menurut gambar yang ada ukuran bak 2X3 meter dengan tinggi 2 meter dan tebal 30 sentimeter. Tapi dalam pelaksanaannya di lapangan, tukang dan para pekerja mengerjakannya dengan ukuran panjang 6 meter dan lebar 2 meter,” jelasnya.
Ternyata permintaan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) tidak dihiraukan, kata Inocensia, dan disampaikan kepada dirinya sehingga dirinya meminta pekerjaan dihentikan dahulu. Para tukang mengatakan ukuran bak air 3,5X4,5 meter tetapi pekerjaannya menjadi 6X2 meter.
“Kami sudah sampaikan dalam pertemuan bersama kepaal dusun, tukang dan para pekerja yang dihadiri pendamping teknis, namun tidak ada kata sepakat. Kemarin juga kadis PMD sudah tinjau lokasi dan meminta agar segera diselesaikan ataukah dihentikan,” pungkasnya.
Mengenai jalan rabat pun, tambah Inocensia, pihaknya akan bertemu lagi dengan tukang dan pekerja bersama dengan tenaga pendamping teknis untuk mencari kata sepakat. Ini terkait dengan pembayaran upah sesuai HOK dan kemajuan fisik pengerjaannya.
Disaksikan Cendana News, pembangunan bak air dilaksanakan persis di samping rumah warga. Kondisi bak berada di kemiringan, bukan di tempat yang strategis. Pengerjaan baru pada tahapan pondasi saja dan terlihat masih belum dilanjutkan.