Gunakan Dana Desa, Pembangunan Jalan dan Bak Air, Terlantar
Editor: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Pembangunan jalan rabat atau jalan semen serta bak penampung air hujan di desa Wolonwalu, kecamatan Bola, kabupaten Sikka, yang dianggarkan dari dana desa tahun 2018 belum diselesaikan dan terlantar pengerjaannya.
“Saya sudah minta agar pembangunannya diteruskan sebab jika tidak mampu maka akan dihentikan dan dananya dikembalikan ke kas desa,” tegas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Sikka, Robertus Ray, Jumat (1/2/2019).
Dikatakan Robert, sapaannya, permasalahannya karena pihak tukang dan pekerja tidak memahami gambar dan bekerja berdasarkan perhitungan lain bukan denah yang diberikan. Perhitungan Hari Orang Kerja (HOK) pun tidak sesuai aturan.
“Harusnya pembayaran HOK hanya untuk mereka yang bekerja dalam sehari 7 jam sesuai aturan kerja. Yang boleh kerja pun hanya orang miskin dan pengangguran. Tetapi kenyataannya semua masyarakat dilibatkan,” jelasnya.
Sejak awal, tandas Robert, tidak ada penjelasan yang detil dari Tim Pengelola Kegiatan (TPK), pelaksana teknis dan pihak desa mengenai pengertian HOK. Ini yang membuat masyarakat berpikir hanya bekerja selama dua jam sehari tetapi minta upah selama 15 hari kerja sesuai perhitungan pekerjaan selesai.
“Ada salah tangkap soal pengertian HOK dan penjelasan yang diberikan kepada masyarakat juga tidak detil dan utuh. Pekerjaan juga tidak sesuai gambar dan berdasarkan kemauan para tukang,” jelasnya.
Saat meninjau lokasi, tambah Robert, dirinya sudah mengumpulkan pekerja, pihak desa, TPK, tenaga teknis pendamping desa, camat, kepala dusun serta tokoh masyarakat. Dirinya minta agar pekerjaan harus diselesaikan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang ada.