Gubernur Maluku: Ekspor Ikan Meningkat
“Jadi tidak lagi ikan diantarpulaukan ke Makassar, Sulawesi Selatan atau Surabaya, Jawa Timur, Bali maupun Jakarta, selanjutnya dilabel asal daerah tersebut untuk tujuan ekspor sehingga Maluku mengalami kerugian besar,” katanya.
Ia mengakui para eksportir saat ini sedang menjajaki pangsa pasar di Eropa maupun Amerika Serikat agar meningkatkan, baik volume maupun nilainya.
“Pastinya, kualitas ekspor ke Amerika maupun Eropa haruslah kualifikasi A karenanya ketat peraturan di sana,” ujar Gubernur.
Ia mengapresiasi terobosan ekspor komoditi laut lainnya yakni kepiting bakau hidup asal Kabupaten Kepulauan Aru ke negara tujuan Malaysia dan Singapura Kepiting bakau hidup ini dipasok dari Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru yang memiliki populasi jenis biota laut non ikan melimpah.
“Jadi UD Putri Desi selaku eksportir memasoknya dari Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru ke Bandara internasional Pattimura, selanjutnya diekspor langsung ke Malaysia dan Singapura melalui Jakarta,” kata Gubernur.
Dia menyatakan para konsumen dari China sebenarnya berminat juga terhadap kepiting bakau hidup Maluku, tetapi ekspor UD Putri Desi masih membenahi sejumlah dokumen.
“Pastinya, pasar ekspor saat ini menjanjikan untuk kepiting bakau hidup Maluku sehingga tinggal Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis membina para nelayan di Kabupaten Kepulauan Aru maupun lainnya memanfaatkan peluang usaha untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun kesejahteraan masyarakat pesisir,” tandas Gubernur. [Ant]