Didatangi Tutut Soeharto, Prabowo: Jangan-jangan Saya Mau Disidak
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
JAKARTA — Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mengaku terkejut atas kedatangan Siti Hardijanti Rukmana, putri sulung mantan Presiden ke-2 RI, Jenderal Besar HM Soeharto di kediamannya di lereng bukit Hambalang, Bojong Koneng, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/2/2019).
Karena menurut Prabowo, kedatangan Tutut Soeharto tidak diberitahukan oleh Titiek Soeharto. Titiek hanya mengatakan, bahwa relawan Rabu Biru Indonesia (RBI) akan datang ke kediamannya di Hambalang. RBI akan memberikan deklarasi dukungan dan siap mendengarkan arahan dari Prabowo.
“Hari ini saya disidak. Saya benar-benar kaget ada Mbak Tutut dan Mbak Mamiek,” ujar Prabowo dalam sambutannya disambut gelak tawa para relawan.
Prabowo mengatakan, biasanya kalau mantan prajurit Kopassus itu jarang didadak.
“Biasanya, kita yang dadak. Kali ini saya yang didadak. Saya kaget ada Mbak Tutut. Kalau dikasih tahu sebelumnya, penyambutan saya lebih ramai. Ini memang termasuk konspirasi, saya mau didadak. Jangan-jangan saya mau disidak,” selorohnya.
Prabowo juga mengucapkan terima kasih atas kedatangan relawan RBI ke Padepokan Garuda Yaksa, yang berada di lereng bukit Hambalang.
Prabowo mengaku sangat paham, bahwa tidak lazim acara sosial politik diadakan di tempat yang jauh dari keramaian.
“Saya menghargai kalau mereka mau ke Hambalang, itu berarti menghormati dan bersahabat dengan Prabowo,” ujarnya disambut histeris para relawan.
Prabowo mengibaratkan jika emak-emak sudah ikut turun ke politik, ada kesadaran dan keprihatinan terhadap kondisi negara, yang dirasakan sudah tidak nyaman, dan aman. Sehingga butuh penanganan khusus agar tidak lebih parah.
“Kalau emak-emak sudah turun gunung ke politik, ini berarti emak-emak melakukan revolusioner,” tukasnya.