Titiek Soeharto Tegaskan Komitmen Perjuangkan Petani

Editor: Koko Triarko

Menurut Sutarji, Melon merah memiliki rasa lebih manis dan tekstur yang sedikit keras renyah. Warna dagingnya kuning kemerahan, atau sedikit orangye.

“Dibanding Melon putih biasa, Melon merah ini lebih disukai, karena dari warnanya lebih menarik, sehingga nilai jualnya juga lebih tinggi,” ujarnya.

Saat ini, sambung Sutarji, harga jual Melon putih atau Melon biasa sekitar Rp10 ribu per kilogram. Namun untuk jenis Melon merah, harganya mencapai Rp13 ribu per kilogram, atau 30 persen lebih tinggi dibandingkan melon biasa.

“Untuk bibit, tidak ada kesulitan. Sudah banyak perusahaan yang memproduksi bibit Melon merah, misalnya Sakata, Medista atau Newteck. Hanya saja memang harga bibit Melon merah lebih mahal. Perawatannya juga lebih sulit dibanding Melon biasa, karena lebih riskan terkena virus penyakit,” ujarnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, para petani di Dusun Kuton harus lebih intensif melakukan perawatan. Mulai dari pemilihan bibit, pemupukan hingga penyemprotan hama. Sementara untuk pemasaran hasil panen, mereka melakukan kerja sama dengan distributor melalui sistem komisi.

Sekali panen, dari lahan 1.000 meter persegi bisa menghasilkan 4 ton. Pemasaran langsung diambil tengkulak dengan sistem komisi. Karena Melon ini harganya naik turun dan tidak stabil. Rata-rata, sekali panen petani bisa mendapatkan pemasukan Rp30 juta, dipotong biaya operasional Rp12 juta.

“Keuntungan bisa bertambah, saat sudah memasuki musim tanam ke dua, karena biaya operasional bisa ditekan. Petani tidak perlu lagi membuat bedengan ajir atau mulsa,” katanya.

Lihat juga...