Sleman Waspadai Banjir Lahar Hujan Merapi

Ilustrasi - Gunung Merapi -Dok: CDN

SLEMAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mewaspadai potensi terjadinya banjir lahar hujan. Potensi tersebut muncul di sejumlah sungai yang berhulu di gunung Merapi.

Januari ini menjadi puncak musim hujan 2019 di daerah tersebut. “Potensi banjir pada puncak musim hujan, kami lebih memfokuskan pada aliran sungai berhulu gunung Merapi yang berpotensi dilalui banjir lahar hujan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan, Jumat (18/1/2019).

Menurutnya, kawasan yang dilalui sungai berhulu di lereng Gunung Merapi, seperti Sungai Gendol, Opak, Kali Kuning, Boyong dan Krapsak, memiliki potensi diterjang lahar hujan. “Sampai saat ini di puncak gunung Merapi masih terdapat jutaan meter kubik material vulkanis sisa erupsi 2010, ini berpotensi terjadi hujan lahar dingin jika di puncak terjadi hujan deras dengan durasi lama,” katanya.

Selain banjir lahar hujan, beberapa wilayah di Kabupaten Sleman juga berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor. “Kami telah memetakan lokasi mana saja yang rawan bencana hidrometeorologi pada musim hujan ini. Wilayah tersebut meliputi Kecamatan Gamping, Seyegan, Godean, Cangkringan dan Prambanan. Wilayah Kecamatan Prambanan yang terdapat perbukitan memiliki potensi longsor paling besar,” jelasnya.

Potensi banjir, juga terjadi akibat drainase yang kurang baik. Hal itu, akibat dari perilaku masyarakat yang masih suka membuang sampah sembarangan. “Akibatnya drainase tersumbat. Biasanya lokasinya di daerah perkotaan seperti Kecamatan Mlati, Depok dan Ngaglik,” katanya.

Lihat juga...