Membabar Makna Filosofi Arsitektur Pendopo Agung Sasono Utomo TMII

Editor: Koko Triarko

Soko guru pertama, jelas dia, menyajikan cerita pertemuan Prabu Dasarata dengan putra-putrinya untuk membahas rencana pengunduran dirinya. Juga penobatan Raden Ramawijaya sebagai raja baru.

Namun,  permaisuri muda,  Dewi Kekayi memohon agar putra kandungnya, yaitu Raden Barata dinobatkan sebagai raja. Sementara Raden Ramawijaya diminta untuk meninggalkan kerajaan selama 14 tahun.

Prabu Dasarata mengabulkan permohonan tersebut, dan  Raden Ramawijaya menerima dengan lapang dada.

Ada pun soko guru kedua, mengambarkan tentang kisah kesetiaan Barata terhadap Ramawijaya. Barata menyusul Raden Ramawijaya ke Hutan Dhandaka. Barata membujuk Ramawijaya, agar kembali ke kerajaan untuk menjalankan pemerintahan.

Ramawijaya menolak, karena alasan menjalankan tugas yang diterima dari ayahnya. Akhirnya, atas kesepakatan berdua, Ramawijaya menjadi raja, sedangkan Barata menjadi wakil raja. Keduanya menjalankan roda pemerintahan.

Soko guru ketiga, mengisahkan sikap kepahlawanan yang ditujukan oleh para resi dan brahmana di hutan Dhandaka, ketika mendapat gangguan dari raksasa Alengkadiraja.

Para brahmana ini mendatangi tempat tinggal Ramawijaya untuk meminta bantuan. Berkat kesaktian Ramawijaya dan Laksmana, para raksasa pengganggu dapat dimusnahkan.

Terakhir, soko guru ke empat. Ini mengisahkan kesetiaan dan cinta kasih antara Ramawijaya dan Dewi Sinta. Dewi Sinta menolak berbagai upaya Rahwana untuk mendapatkannya. Sementara, Ramawijaya berupaya membebaskan Dewi Sinta, betapa pun sulitnya.

Manajer Sasono dan Puri TMII, Dwi Dwinyarto. -Foto: Sri Sugiarti
Lihat juga...