Membabar Makna Filosofi Arsitektur Pendopo Agung Sasono Utomo TMII
Editor: Koko Triarko
Setelah penobatan itu, timbullah konsepsi baru, yaitu peningkatan perdamaian dunia. Hingga ada satu pola, yaitu pola kesejahteraan masyarakat.
“Kisah pewayangan ini kalau kita lihat dan teliti adanya pergantian orde di Indonesia dari Orla ke Orba. Di mana setelah pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, timbul satu pola baru, yaitu pola pembangunan. Ini merupakan program pokok demi kesejahteraan masyarakat,” jelas Dwi.
Dalam pemerintah sekarang inilah, lanjutnya, sudah ditinggalkan satu era perjuangan secara fisik, berganti dengan era pembangunan secara utuh dari manusia untuk manusia. Demi kesejahteraan bangsa Indonesia dan perdamaian dunia.
“Masa lampau telah dilewati dengan perjuangan, masa transisi telah dilampaui dengan sukses. Maka, dari masa yang sekaranglah kita akan melangkah dengan tegas dan penuh percaya diri, untuk menuju masa depan yang gemilang,” jelas Dwi.
Dengan lukisan kisah dari berbagai lakon wayang sebagai perjalanan hidup Raden Parikesit, dari sebelum dilahirkan sampai menjadi raja. “Kisah ini yang melambangkan sejarah Indonesia masa lalu, masa kini dan masa depan serta masa transisi yang harus dilalui oleh bangsa Indonesia,” jelasnya.
Pendopo Sasono Utomo TMII ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 1975. Selama puluhan tahun sejak didirikan, Pendopo Sasono Utomo berfungsi sebagai tempat menerima tamu-tamu terhormat. Seperti kepala negara, kepala pemerintahan maupun undangan penting pada acara-acara resmi.
Di pendopo ini, para tamu negara diperkenalkan tentang Indonesia dalam semua bidang. Usai pemaparan tentang Indonesia, termasuk filosofi bangsa, Pancasila dan Bhinneka Tunggal ika, para tamu negara akan diajak keliling Indonesia dengan melihat anjungan-anjungan provinsi yang tersaji di areal TMII.