Warga Lamsel Gotong Royong Siapkan Logistik Pengungsi

Editor: Koko Triarko

Suparti juga menyebut, pembuatan dapur umum lapangan mandiri sekaligus merupakan bentuk kesiapan warga dalam upaya penanganan pascabencana.

Desa Totoharjo yang memiliki kawasan pantai telah dibentuk menjadi Kampung Siaga Bencana (KSB), sehingga  berbagai langkah persiapan dengan sigap dilakukan oleh masyarakat, tanpa kecuali oleh kaum wanita di wilayah tersebut.

Bantuan ke posko pengungsian Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, terus mengalir -Foto: Henk Widi

“Para pengungsi wanita yang sudah kehilangan rumah dan segala jenis peralatan rumah tangga, jangankan untuk memasak, mereka bahkan di pengungsian seperti sudah putus asa, sehingga harus kami bantu,” terang Suparti.

Terkait kondisi kesehatan para pengungsi di Balai Desa Totoharjo, Kunsiati, Kepala Posko Kesehatan, menyebut memasuki hari keempat ada sekitar 187 warga memeriksakan kesehatannya.

Sebagian pengungsi umumnya mengalami gejala gatal-gatal, pegal pegal, sakit kepala, batuk, mual, dan demam. Kondisi cuaca sekaligus posko pengungsian dengan beralaskan tikar, ambal dengan selimut, membuat pengungsi mudah terserang gangguan kesehatan.

Sesuai dengan instruksi Kementerian Kesehatan melalui Menkes, Nila F Moeloek, sambungnya, stok obat-obatan telah disiapkan dari sejumlah Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Rawat Inap Bakauheni.

Meski demikian, saat diperlukan stok dari Kementerian Kesehatan sudah diberikan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Lamsel.

“Stok obat-obatan terpenuhi, dan terutama bagi anak-anak membutuhkan asupan makanan yang sesuai dengan usianya, selain itu kebutuhan pembalut wanita dan popok bayi,” terang Kunsiati.

Lihat juga...