Usai Panen, Lahan Pertanian Palas Diserbu Peternak Bebek dari Luar Lamsel
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
Per butir telur bebek di tingkat peternak dijual Rp1.500 ke pengepul. Ia bisa menghasilkan rata rata Rp1 juta per pekan untuk hasil 700 butir.
Peternak telur asal Kabupaten Pesawaran, Junaidi menyebutkan kerap berpindah daerah. Bersama peternak bebek lain ia juga membawa 400 ekor, sebagai pemula ia mengaku baru satu tahun beternak bebek.
Bebek yang digembalakan biasanya sudah terbiasa berkelompok sehingga tidak akan tercampur dengan bebek peternak lain. Caranya bebek dari kandang dikeluarkan dengan jarak waktu berbeda setelah bebek peternak lain dikeluarkan.
“Kami tidak kuatir bebek akan tercampur dan saat bertelur umumnya berada di dalam kandang masing masing,” beber Junaidi.
Junaidi menyebut menggembalakan bebek di wilayah Lampung Selatan dipilih karena memiliki hamparan lahan sawah yang luas. Ribuan hektare lahan sawah di wilayah Kecamatan Palas, Sragi, Penengahan kerap menjadi lokasi penggembalaan.

Sementara itu, kedatangan penggembala bebek tersebut memberi dampak positif bagi warga yang memiliki rumah kontrakan. Selama menggembalakan, secara patungan mereka menyewa rumah untuk tempat tinggal dalam kurun dua hingga tiga bulan.
Warid, warga Desa Bandanhurip, mengaku kehadiran penggembala bebek ikut menggerakkan ekonomi di wilayah tersebut. Sebagai pemilik usaha penetasan telur bebek, sejumlah penggembala bebek kerap membeli bebek usia siap bertelur.
Sebab sebagian bebek yang sudah tidak produktif akan diberi tanda dan dijual ke pasar sebagai bebek pedaging. Hasil telur para penggembala bebek tersebut juga kerap dibeli sebagai bahan pembuatan telur asin warga setempat.