Usai Panen, Lahan Pertanian Palas Diserbu Peternak Bebek dari Luar Lamsel
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
LAMPUNG — Musim panen padi pada akhir masa tanam ketiga (MT3) ikut berdampak positif bagi sejumlah peternak bebek. Bahkan dari luar Lampung Selatan pun ikut berdatangan untuk melepasliarkan ternaknya.
Anto, salah satu peternak bebek petelur asal Kabupaten Pringsewu menyebut ia datang di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan sejak sepekan lalu. Bersama lima belas penggembala lainnya, ia membawa sekitar 500 ekor ke areal persawahan Kecamatan Palas. Rutinitas berkeliling ke sejumlah kabupaten tersebut sudah menjadi rutinitasnya sejak beberapa tahun terakhir.
Produksi telur bebek saat proses penggembalaan diakuinya cukup menjanjikan. Selama sepekan berada di Palas sebanyak 500 ekor bebek mampu bertelur rata rata 100 hingga 200 butir perhari.
“Jumlah tersebut bisa bertambah bahkan berkurang menyesuaikan asupan pakan pada lahan pertanian. Sawah yang usai dipanen kerap masih memiliki sumber pakan berupa keong mas, serangga, serta bulir padi yang rontok,” sebutnya saat ditemui Cendana News di Desa Bandanhurip, Rabu (5/12/2018).
Bebek petelur yang digembalakan disebut Anto dibeli dari pemilik usaha penetasan dengan harga menyesuaikan usia. Sebagai peternak yang ingin cepat memperoleh hasil, Anto membeli sebanyak 500 ekor bebek usia lima bulan siap bertelur dengan harga perekor Rp60.000.
Bermodalkan belasan juta ia menggembalakan bebek bersama pemilik bebek lain. Sepekan bebek yang digembalakan disebutnya bisa bertelur hingga 700 butir.
“Bebek yang kami gembalakan sebagian ada yang milik pemodal besar jadi kami hanya upahan menggembala dengan sistem bagi hasil penjualan telur dan biaya perawatan,” terang Anto.