Tak Lagi Terdengar Dentuman Gunung Anak Krakatau

Berkurangnya volume tubuh Gunung Anak Krakatau ini diperkirakan karena adanya proses rayapan tubuh gunung api yang disertai oleh laju erupsi yang tinggi dari 24-27 Desember 2018.

Proses pengamatan visual terus dilakukan untuk mendapatkan hasil perhitungan yang lebih presisi. Saat ini letusan bersifat impulsif, sesaat, sesudah meletus tidak tampak lagi asap yang keluar dari kawah Gunung Anak Krakatau.

Dengan status Level III (Siaga) saat ini, warga diminta untuk menjauhi radius 5 km dari kawah atau tidak mendekati wilayah Kompleks Krakatau.

“Itu maknanya disarankan tidak masuk di lingkungan Kompleks Krakatau, yang meliputi Pulau Rakata, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang,” kata Purbo. (Ant)

Lihat juga...