Presiden Soeharto Tegaskan Hak Disabilitas Setaraf Warga Lainnya

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

“Karena persoalan kesempatan kerja tidak hanya menjadi masalah penderita cacat saja, melainkan juga orang yang normal fisiknya,” imbau Presiden Soeharto.

Salah satunya bisa bergabung dengan koperasi, serta meminta pengurus PPCI yang merupakan federasi bagi organisasi-organisasi penderita cacat untuk menjalin hubungan erat dengan instansi-instansi terkait, seperti Departemen Sosial serta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Upaya keras yang telah dilakukan presiden membuahkan hasil dan dipercaya oleh Kawasan Asia Pasifik untuk menggelar Konferensi IV Penyandang Cacat Internasional Kawasan Asia Pasifik 1993-2002, tepat tanggal 28 November 1994 di Istana Negara, Jakarta. Konferensi tersebut merupakan kelanjutan Dasawarsa Penyandang Cacat PBB 1983-1992.

Bahkan bagi Presiden, kesejahteraan sosial penyandang disabilitas merupakan hal yang penting untuk ditingkatkan, agar dapat setaraf dengan kehidupan masyarakat lainnya. Kerja sama yang lebih harmonis dan efektif serta saling menguntungkan antara bangsa-bangsa di kawasan Asia Pasifik, merupakan kepentingan bersama.

“Dengan demikian, kita akan pedoman dan arah yang sesuai dengan lingkup kebijakan nasional masing-masing, maupun pada kawasan Asia Pasifik pada umumnya. Rencana-rencana kegiatan tersebut hendaknya merupakan kelanjutan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam Dasawarsa Penyandang Cacat PBB 1983-1992 yang lalu,” imbau Presiden Soeharto.

Indonesia Jadi Tuan Rumah Far East and South Pasific Games for the Disabled (FESPIC Games) Tahun 1986, Cikal Bakal Asian Para Games (Foto Ist)
Lihat juga...