Kreasi Ornamen Gua Natal, Hidupkan Budaya Berbagi

Editor: Satmoko Budi Santoso

Kado yang dibuat oleh anakanak tersebut, dibuat dari bekas kotak kue dan sejumlah kotak lain. Selanjutnya kertas yang disiapkan untuk menghias merupakan kertas minyak atau kertas manila warna warni.

Sebelum kotak dibungkus dengan rapi di dalamnya diisi dengan makanan ringan kemasan serta sejumlah uang dengan nominal bervariasi mulai dari Rp2.000 hingga Rp5.000. Uang yang digunakan kerap merupakan hasil menabung anak-anak selama satu tahun yang diperuntukkan untuk perayaan Natal.

“Total ada puluhan bahkan ratusan kado yang di dalamnya berisi uang dan makanan ringan untuk bisa diambil oleh sesama anak anak yang berkunjung,” terang Nining.

Kado Natal yang diletakkan di depan gua Natal  memiliki makna memberi persembahan kepada bayi Yesus. Hal tersebut diakuinya menyimbolkan persembahan anak-anak seperti yang dilakukan para Majus dari Timur sesuai dengan Injil Lukas 2:7-16.

Selain sebagai simbol persembahan, kado Natal tersebut akan dibagikan sebagai hadiah. Pemberian tersebut menjadi cara sederhana untuk berbagi kebahagiaan kepada sesama terutama anak-anak sebaya.

Rika Amelia, sang anak yang membuat kado Natal mengungkapkan, meski diisi dengan makanan ringan dan uang, bentuk kado dibuat semenarik mungkin. Kado tersebut sekaligus menyimbolkan bentuk upaya menyisihkan sebagian uang jajan untuk dibelikan makanan tradisional. Selama beberapa tahun membuat gua Natal berikut kadonya, Rika Amelia yang duduk di bangku SD tersebut merasa senang.

“Saat ada kawan sebaya datang, maka saya akan memberikan hadiah kado untuk dibawa pulang,” terang Rika Amelia.

Rika Amelia (paling kiri) menyiapkan kado Natal di sekitar patung para majus dari Timur yang membawa persembahan untuk bayi Yesus – Foto Henk Widi
Lihat juga...