Kreasi Ornamen Gua Natal, Hidupkan Budaya Berbagi

Editor: Satmoko Budi Santoso

Pembuatan gua Natal yang rutin dilakukan saat Natal tiba, disebut Nining, menjadi tradisi yang sangat dinanti anak anak. Ia menyebut, bahan berupa koran bekas dibeli dari penjual koran. Kerangka kayu serta sejumlah bunga di antaranya disediakan secara khusus beberapa hari sebelum perakitan.

Setelah kerangka terbuat dari bambu selesai dibuat, keras koran akan disusun sedemikian rupa menggambarkan suasana alam seperti aslinya. Sejumlah ornamen bahkan menggunakan pohon hidup seperti pohon cemara, bunga serta rumput.

Pembuatan gua Natal dikerjakan bersama sang anak, supaya anaknya tahu proses berkreasi. Saat ia masih kecil, proses pembuatan gua Natal juga melibatkan seluruh anggota keluarga sesuai dengan kemampuan. Butuh biaya lebih dari Rp100.000  untuk pembuatan kreasi gua Natal tersebut. Dengan mengajak serta anak-anak, ia mengaku, juga meminta sang anak agar menabung untuk membeli sejumlah peralatan guna pembuatan kreasi gua Natal tersebut.

“Proses pembuatan gua Natal menjadi salah satu cara melatih anak-anak untuk berhemat, sekaligus menyisihkan uang jajan untuk berbagi kepada sesama,” beber Nining.

Proses penyusunan sejumlah ornamen Natal, disebut Nining, harus dikerjakan dengan sangat hati-hati. Sebab proses merangkai kertas koran bekas yang dibentuk menjadi pegunungan, tebing serta bebatuan, membutuhkan ketelatenan tersendiri.

Butuh waktu selama tiga hingga empat hari untuk pembuatan gua Natal ukuran sedang. Setelah semua ornamen selesai dipasang aksesoris pelengkap, terakhir biasanya dipercantik lampu warna warni. Terakhir tugas anak-anak adalah membuat kado Natal yang diletakkan di dekat gua Natal.

Lihat juga...