Ketan Durian, Kuliner Tradisional Spesial di Lamsel
Editor: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Musim buah durian di wilayah Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) mulai berlangsung sejak bulan September.
Hingga bulan Desember, sejumlah pedagang buah durian terlihat berjajar di sepanjang Jalan Lintas Sumatera sebagai oleh-oleh.
Bagi Erna Udin (36) warga Kenyayan Bakauheni, Lampung Selatan, pemilik usaha pembuatan kuliner tradisional, buah durian menjadi salah satu bahan baku pembuatan kuliner ketan durian. Ketan durian merupakan salah satu kue yang dijualnya bersama sejumlah kue tradisional lain.
Erna Udin menyebut, bahan baku buah durian diakuinya dibeli dari kebun milik warga di wilayah Desa Sidoluhur Kecamatan Ketapang. Buah durian yang dibeli di antaranya jenis durian montong, durian keong, durian ketan serta beberapa jenis durian lain.
Kuliner ketan durian, disebut Erna Udin, kerap dijual dalam kemasan terpisah agar mudah dibawa saat akan dijual dengan sistem keliling. Ketan durian dikemas dalam plastik mika dilengkapi sendok agar konsumen pecinta durian mudah menyantapnya.

“Proses pembuatan ketan durian kerap saya lakukan pagi hari sehingga tetap dalam kondisi segar saat saya jajakan ke konsumen. Dibuat pagi langsung saya jual keliling kampung hingga ke pelabuhan Bakauheni,“ terang Erna Udin, saat ditemui Cendana News, tengah menjajakan ketan durian dan sejumlah kue tradisional lain, Sabtu (22/12/2018).
Pembuatan ketan durian, diakui Erna Udin, diawali dengan penyiapan beras ketan putih untuk bahan utama. Selain beras ketan, bahan berupa santan kelapa encer, garam, daun pandan disiapkan. Tahap pertama ia menyebut ketan putih yang sudah dibersihkan.