Songgo Buwono, Hidangan Kuliner Khas Keraton Yogyakarta

Editor: Satmoko Budi Santoso

Sementara, isiannya dibuat dengan merebus daging ayam hingga lunak. Setelah lunak lalu disuwir-suwir kecil. Daging kemudian dicampur dengan sus beserta bumbu berupa bawang bombai, gula, garam hingga penyedap rasa.

“Setelah isian jadi, tinggal dimasukkan ke dalam kulitnya. Lalu selipkan di antara potongan roti. Kemudian tambahkan telur rebus, acar, selada dan mayones sebagai pelengkap. Songgo Buwono pun sudah bisa dinikmati,” katanya.

Tak hanya memiliki rasa lezat dan kandungan gizi yang tinggi, Songgo Buwono ternyata juga memiliki kandungan nilai-nilai filosofis, sebagaimana makanan tradisional masyarakat Jawa pada umumnya.

Selada yang ditempatkan di urutan paling bawah menjadi simbol tumbuh-tumbuhan serta bermacam hasil bumi, yang menopang kehidupan. Roti yang berbentuk bulat sebagai simbol bumi. Isian daging menyimbolkan penduduk bumi. Telur rebus menyimbolkan gunung. Mayones menyimbolkan langit sedangkan acar menyimbolkan bintang.

“Dari namanya saja kan sudah punya arti. Songgo Buwono itu berasal dari kata Songgo yang berarti penyangga dan Buwono yang berarti alam semesta. Jadi Songgo Buwono adalah penyangga alam semesta,” katanya.

Lihat juga...