BANDUNG – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar), Iwa Karniwa, mengatakan, produksi perikanan di provinsi tersebut tahun 2018 sekitar 1,4 juta ton.
“Jumlah tersebut terdiri dari produksi perikanan budi daya 1.160.747,99 ton dan perikanan tangkap 274.465,48 ton. Jabar memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat besar,” kata Iwa Karniwa, di Kota Bandung, Jabar, Sabtu.
Sayangnya, kata dia, potensi sumber daya yang besar ini belum dapat dimanfaatkan secara optimal.
Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh sejumlah permasalahan terutama belum memadainya dukungan sarana dan prasarana, pola usaha yang sebagian besar masih tradisional, serta kemampuan permodalan yang masih terbatas.
“Dari data ini, maka pembudidayaan ikan di darat mutlak harus kita tingkatkan, dan salah satu cara meningkatkannya adalah kampanye terus menerus makan ikan, seperti yang sekarang dilakukan,” kata Iwa.
Ia mengungkapkan gagasannya bahwa sebaiknya pembangunan budi daya ikan dilakukan dengan metode inti plasma, di mana perusahaan besar sebagai investor menyerahkan proses pembudidayaan pada masyarakat di daerah-daerah terpilih.
Dengan demikian, lanjutnya, selain memangkas rantai pemasok, metode ini juga menciptakan lapangan pekerjaan di daerah yang dipilih investor.
“Ada salah satu kekurangan yang harus kita tingkatkan ke depan, yaitu pembangunan di kita sebaiknya inti plasma. Jadi nanti ada investor untuk investasi di salah satu lokasi budi daya ikan, terutama budi daya ikan di darat, yang menjangkau plasma-plasma masyarakat, sehingga rantai pasoknya bisa relatif singkat, juga masyarakat plasmanya bisa dapat lapangan kerja,” ujar Iwa.