Angin Kencang Pengaruhi Harga Ikan di Lamsel

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Kondisi cuaca perairan di wilayah barat dan timur Lampung dengan dominasi angin kencang serta gelombang tinggi ikut berpengaruh bagi usaha sektor kelautan.

Harmidi, salah satu nelayan di Tempat Pendaratan Ikan (PPI) Bom Kalianda, Lampung Selatan (Lamsel) menyebut, angin kencang membuat nelayan enggan melaut. Kecepatan angin yang semula hanya 3-8 knots maksimal 10 knots dalam beberapa hari mencapai 10-20 knots.

Angin kencang dan gelombang 0,25 hingga 2,5 meter disebutnya membuat sejumlah nelayan pemilik kapal ukuran kecil berhenti melaut. Imbasnya, sejumlah harga ikan di PPI dermaga bom Kalianda mengalami kenaikan untuk beberapa jenis ikan.

Kenaikan harga ikan laut, disebut Harmidi, cukup wajar karena pasokan ikan minim. Sejumlah nelayan tangkap pemilik kapal berukuran besar yang nekat melaut juga mendapat hasil tangkapan sedikit dibanding saat kondisi cuaca normal.

Selama kondisi cuaca kurang membaik, Harmidi menyebut, sebagian nelayan memilih menepikan kapal. Pemilik bagan congkel dan bagan apung penangkap teri bahkan menepikan bagan menghindari terbawa arus.

Meski kondisi angin kencang masih terjadi di perairan barat Lampung, harga ikan teri di wilayah tersebut masih berkisar Rp180.000 hingga Rp200.000 per keranjang seberat 15 kilogram.

“Banyak nelayan istirahat sehingga harga ikan laut mengalami kenaikan karena pasokan ikan berkurang. Sebagian ikan didatangkan dari wilayah lain untuk memenuhi kebutuhan di pasar ikan Kalianda,” terang Harmidi, salah satu nelayan di Dermaga Bom Kalianda, saat ditemui Cendana News, Sabtu (17/11/2018).

Nelayan yang tidak melaut, selama kondisi cuaca tidak bersahabat, diakui Harmidi, sebagian memilih istirahat. Selain itu, sebagian nelayan lain memilih membawa kapal tangkap ikan ke lokasi pengedokan atau perbaikan kapal.

Lihat juga...