Peternak Waspadai Penyakit Ternak di Musim Penghujan
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
LAMPUNG — Musim penghujan tiba memberi keuntungan bagi petani sekaligus peternak dengan ketersediaan pakan yang melimpah. Meski demikian pasokan melimpah harus diwaspadai untuk menghindarkan ternak dari penyakit.
Herman (45), satu pemilik ternak di Desa Gandri, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan menyebut saat musim penghujan ternak rentan kena penyakit. Di antaranya kembung, mencret, cacingan dan kudisan akibat pola pencarian, pemberian pakan tidak tepat.
Herman menerangkan, potensi gangguan kesehatan tersebut disebabkan rumput hijauan dalam kondisi berair dengan potensi telur dan larva cacing menempel pada daun. Rumput hijau muda yang bersemi pada awal musim penghujan juga dapat mengakibatkan ternak kambing dan sapi mencret.
“Selama musim penghujan dan kemarau pemilik ternak harus menghindari mencari rumput saat pagi hari, karena larva cacing kerap menempel pada rumput dan gas rumput membuat ternak kembung,” terang Herman saat ditemui Cendana News, Jumat (16/11/2018).
Peternak yang melakoni pekerjaannya salama sepuluh tahun tersebut mengaku pernah ternak miliknya mengalami gejala mencret dan kembung. Diduga akibat kambing dan sapi dilepasliarkan saat pagi hari. Selain itu, moncong atau mulut ternak kerap mengalami gatal-gatal dan kudisan.
Pengalaman memelihara ternak yang berpotensi terkena penyakit akibat pola pemeliharaan yang salah disebutnya diantisipasi melalui konsultasi dengan penyuluh peternakan.
