Pemerintah Optimistis Jaga Stabilitas Rupiah, IHSG Menguat
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin (26/11/2018), dibuka menguat. Kondisi tersebut diyakini, sebagai respon terhadap sejumlah kebijakan pemerintah, yang dianggap dapat menjaga stabilitas rupiah.
IHSG BEI, dibuka menguat 2,26 poin atau 0,04 persen, menjadi 6.008,47. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45, bergerak naik 0,26 poin atau 0,03 persen menjadi 960,09. “Faktor internal, masih dapat memberikan topangan bagi IHSG, menyusul sejumlah kebijakan yang dinilai mampu meredam gejolak nilai tikar rupiah,” kata Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah, Senin (26/11/2018).
Sikap optimistis pemerintah terhadap paket kebijakan ekonomi XVI, di tengah momentum yang tepat untuk mendorong masuknya aliran dana asing ke Indonesia, mendorong stabilnya nilai tukar rupiah. Performa IHSG, juga tidak terlepas dari usaha Bank Indonesia (BI), yang mengupayakan untuk terus menstabilkan rupiah. Salah satunya melalui hubungan bilateral, dengan Bank Sentral Tiongkok, yang memperbaharui perjanjian swap antar kedua negara.
Kendati demikian, sentimen dari eksternal, relatif masih lemah dalam mendukung IHSG. Investor mengharapkan, Amerika Serikat dan Cina, dapat mencapai kesepakatan mengenai perdagangan. Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei, menguat 138,60 poin (0,64 persen) ke 21.785,15, indeks Hang Seng menguat 275,15 poin (1,06 persen) ke 26.202,83, dan indeks Strait Times menguat 18,57 poin (0,61 persen) ke posisi 3.071,06.
Tercatat, Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (26/11/2018) pagi, bergerak menguat tujuh poin, ke posisi Rp14.533. Sebelumnya rupiah ditransaksikan di nilai Rp14.540 per dolar AS.