Banjir Hampir Merata, Manajemen Lingkungan Palembang Dinilai Buruk
PALEMBANG — Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Sumatera Selatan menyatakan banjir di hampir seluruh wilayah Kota Palembang, pada Selasa pagi, setelah turun hujan deras beberapa jam membuktikan buruknya manajemen lingkungan Bumi Sriwijaya itu.
“Banjir yang biasa terjadi pada setiap turun hujan lebih dari satu jam, sekarang ini merupakan yang paling parah dan dikhawatirkan akan lebih besar lagi jika tidak ada tindakan penanggulangan yang tepat dan perbaikan manajemen lingkungan,” kata Direktur Eksekutif Walhi Sumsel M Hairul Sobri, di Palembang, Selasa (13/11/2018).
Ia menjelaskan, hampir seluruh warga Kota Palembang saat ini resah dengan bencana banjir yang tersebar hampir di seluruh wilayah kota, karena berpeluang terjadi kembali mengingat musim hujan masih beberapa bulan ke depan.
“Banjir hari ini tidak hanya mengganggu kenyamanan aktivitas warga Palembang, tetapi juga telah menyebabkan kerugian ekonomi dan pendidikan,” ujarnya.
Beberapa sekolah diliburkan karena terendam luapan air hujan yang tidak tertampung saluran air, kolam retensi, dan sungai.
Selain merendam beberapa sekolah dan kawasan permukiman penduduk, hujan deras yang turun cukup lama sejak Senin (12/11) malam hingga Selasa pagi mengakibatkan banjir hingga satu meter dan menggenangi beberapa ruas jalan protokol seperti di Jalan R. Sukamto (Hotel Al-Furqon sampai PTC Mall) mengakibatkan banyak kendaraan mogok dan kemacetan arus lalu lintas yang cukup panjang, katanya.
“Melihat kondisi tersebut, Pemkot Palembang harus hati-hati dalam mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan lingkungan dan tidak mengacu Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS),” kata Direktur Eksekutif Walhi Sumsel M Hairul Sobri.