Upaya Sumsel Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
PALEMBANG — Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Selatan meminta pemerintah daerah di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu melakukan berbagai tindakan antisipasi bencana hidrometeorologi, terutama banjir dan tanah longsor pada musim hujan tahun ini.
Pemda yang wilayahnya rawan banjir dan tanah longsor perlu mulai melakukan berbagai tindakan pencegahan sejak awal musim hujan ini sehingga dapat dicegah timbulnya kerugian harta benda dan korban jiwa dalam jumlah besar.
Direktur Eksekutif Walhi Sumsel M. Hairul Sobri mengatakan bencana tersebut berpotensi terjadi di Kota Palembang, Pagaralam, Lubuklinggau, Kabupaten Musirawas, Musirawas Utara, Empat Lawang, Lahat, Muara Enim, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Ogan Komering Ulu Timur.
Pemerintah daerah di sejumlah kabupaten dan kota yang tergolong rawan bencana hidrometeorologi perlu melakukan perhatian khusus antisipasi bencana pada musim hujan tahun ini.
Tindakan antisipasi yang perlu menjadi perhatian pemda, yakni menghentikan penyimpangan tata ruang yang menjadi salah satu penyebab banjir pada setiap turun hujan lebat dalam waktu yang cukup lama.
Selain itu, harus mengendalikan bahkan bersikap tegas menghentikan investasi dan eksploitasi sumber daya alam (SDA).
Bencana hidrometeorologi, seperti genangan, banjir, banjir bandang, dan tanah longsor terjadi karena akumulasi kerusakan akibat kesalahan pengolahan dan pemanfaatan SDA serta eksploitasi karena kepentingan industri.
Banyaknya korban dan kerugian yang disebabkan bencana tersebut menunjukkan telah terjadi ketidakseimbangan ekologis, yang kemudian memicu perubahan iklim.