A. Muelleri, Bunga Bangkai yang Jadi Sumber Karbohidrat Rendah Gula

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

BOGOR — Amorphophallus muelleri merupakan salah satu jenis bunga bangkai yang dikembangbiakan oleh Taman Buah Mekarsari demi kepentingan konservasi. Tanaman ini jenis yang mudah tumbuh tanpa penanganan khusus, asalkan tidak terpapar sinar matahari secara langsung.

Amorphophallus muelleri lebih dikenal oleh warga di Pulau Jawa dengan nama iles-iles. Dahulu masyarakat sering menggunakan umbinya sebagai sumber pangan karbohidrat. Bahkan dalam satu literatur menyatakan, para pejuang kemerdekaan banyak yang menggunakannya sebagai logistik saat perang.

Supervisor Pengembangan Hasil Penelitian dan Landscape Gardener Divisi R&D Taman Buah Mekarsari, Junaedi menjelaskan, muelleri ini memiliki 2 fase perkembangbiakan.

“Seperti bunga bangkai lainnya, muelleri juga memiliki 2 fase,” kata Junaedi, Selasa (13/11/2018).

Saat fase vegetatif, muelleri memiliki daun, batang, umbi dan akar. Tangkai daun merupakan batang semu dengan tinggi 40-80 cm dan diameter 1-5 cm, bentuknya bulat, berwarna hijau muda dengan bercak putih. Daunnya juga berwarna hijau dan memiliki umbi daun (bulbil) yang lonjong dan berwarna coklat di pangkal cabang. Sementara umbinya sendiri, jika dibuka, berwarna kuning.

Batang semu ini akan tumbuh selama 6 bulan, kemudian layu dan diikuti dengan fase dorman hingga musim hujan berikutnya. Tanaman baru akan tumbuh jika musim hujan kembali muncul. Setelah 3 kali mengalami fase ini, maka muelleri akan siap untuk membentuk bunga.

“Dari masa semai hingga tanaman berbuah dan matang itu sekitar 38-43 bulan. Jika umbinya sudah memiliki berat 500 gram dan sudah mengalami fase vegetatif minimal 2 kali, maka muelleri akan mulai berbunga,” papar Juanedi.

Lihat juga...