KULON PROGO – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tengah merampungkan basis data infrastruktur jalan dengan menggunakan peta dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah ini.
“Saat ini, basis data infrastruktur jalan hampir selesai dikerjakan. Basis data infrastruktur jalan yang disertai dengan peta supaya memiliki tolak ukur keberhasilan pembangunan infrastruktur,” kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukimam (DPUPKP) Kulon Progo, Nurcahyo Hudi Wibowo, di Kulon Progo, Selasa.
Ia mengatakan selama ini pembangunan jalan, baik jalan kabupaten, lokal primer satu, dan primer dua, masih kurang fokus karena keterbatasan anggaran. Basis data ini untuk mengantisipasi kerugian anggaran karena ada klaim pengerjaan jalan yang tidak sesuai data.
Ia mencontohkan ada jalan sepanjang dua kilometer, tapi pihak ketiga yang mengerjakan dengan klaim pekerjaan 2,5 km.
“Harapan kami, kasus ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Nurcahyo mengatakan, data 2017, panjang jalan kabupaten 667,75 kilometer, dengan rincian 67 persen kondisi baik, 11 persen kondisi sedang, dan 16 persen rusak ringan, serta lima persen rusak berat.
“Kalau melihat kondisi di lapangan, kerusakan ringan dan rusak berat bertambah karena ada aktivitas tambang dan pengangkutan material untuk bandara. Hal tersebut berpengaruh terhadap kondisi jalan,” katanya.
Selanjutnya, kata Nurcahyo, jalan primer dua di Kulon Progo sepanjang 1.300 km, nanti, akan diseleksi lagi, jalan primer dua yang bisa dinaikkan statusnya ke jalan primer satu atau jalan kabupaten.
“Kemampuan keuangan kabupaten dalam menangani jalan primer dua sekitar 1.000 km, sehingga, kami menyeleksi jalan yang bisa dinaikkan statusnya atau diturunkan statusnya menjadi jalan desa,” kata dia.