Pascagempa, Pembangunan Huntara Butuh Ribuan Tenaga Kerja
PALU – Pembangunan hunian sementara (huntara) di Sulawesi Tengah yang sedang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membutuhkan ribuan tenaga kerja.
“Tenaga kerja lokal yang mau bekerja bisa mendaftarkan diri untuk ikut membangun huntara tersebut,” kata Rudy Novrianto, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Komunikasi yang dihubungi di Palu, Sulteng, Selasa.
Menurut dia, Kementerian PUPR sudah memulai pembangunan 1.200 huntara yang ditangani sejumlah BUMN lingkup Kementerian PUPR seperti PT. Wijaya Karya, PT. Hutama Karya, PT.Adhy Karya, dan PT. Nindya Karya.
Setiap unit huntara terdiri atas 12 bilik, dan satu bilik akan ditempati satu keluarga sehingga secara total huntara ini bisa menampung 14.400 kepala keluarga.
Bila satu unit huntara membutuhkan 10 pekerja, kebutuhan tenaga kerja akan mencapai 12.000 orang.
Rudy tidak menyebutkan secara rinci soal upah kerja, namun menegaskan bahwa upah akan diberikan sesuai ketentuan yang berlaku di daerah ini berdasarkan keahlian masing-masing, apakah dia tukang atau pembantu tukang.
“Saya kira ini peluang kerja yang bisa dimanfaatkan oleh warga setempat, termasuk para korban gempa kalau mau, walau sifatnya jangka pendek, sehingga mengurangi ketergantungan pada bantuan-bantuan sosial dan tenaga relawan,” ujarnya.
Ia juga mengkui bahwa agak sulit mencari tenaga kerja untuk mendirikan huntara tersebut, padahal hunian ini harus selekasnya diselesaikan agar para korban yang masih tinggal di tempat-tempat darurat bisa segera dipindahkan ke huntara yang lebih laik huni.
Proses pembangunan 1.200 unit huntara Kementerian PUPR ini, kata Rudy, masih dalam tahap pembuatan rumah contoh (mock up) sebanyak lima unit di Kelurahan Duyu dan dua unit di Kelurahan Petobo.