Geliat Desa Mandiri, Berdayakan Potensi Warga dan Alam
Editor: Makmun Hidayat
Salah seorang warga Dusun Pendulan, Agustinus Sahid, mengaku menamam berbagai jenis sayuran di lahan pekarangan rumahnya. Ia juga memiliki kolam ikan hingga ternak ayam kampung.
“Memanfaatkan lahan seluas kurang lebih 600 meter, saya juga menanam kelengkeng kristal. Total ada 24 buah. Klengkeng kristal dipilih karena memiliki keunggulan yakni dagingnya tebal dan rasanya manis,” ujarnya.
Selain bisa memanfaatkan berbagai hasik perkebunan sayur dan usaha ternaknya untuk kebutuhan makan sehari-hari, Sahid juga mengaku mendapat tambahan penghasilan dari usahnya itu.
“Terakhir panen kemarin, satu pohon bisa menghasilkan setengah kwintal kelengkeng. Dengan harga jual Rp40 rb per kilo, ya bisa dihitung berapa pengasilan tambahan yang didapatkan,” ungkapnya.

Dukuh Pendulan, Sumberagung, Moyudan, Sleman, Wagiharto – Foto: Jatmika H Kusmargana
Dukuh Pendulan, Wagiharto sendiri tengah berencana untuk menggencarkan penanaman tanaman buah produktif di dusunnya. Nantinya setiap jenis tanaman buah itu akan dibuat per cluster, sehingga menjadi keunikan tersendiri bagi dusun Pendulan.
“Rencananya per RT akan dibuat blok sendiri-sendiri. Jadi misalnya RT 1 khusus menanam kelengkeng nanti RT 2 menanam jambu, begitu seterusnya,” katanya.
Kunci keberhasilan pemberdayaan warga di dusun Pendulan ini dikatakan Wagiharto adalah komitmen serta kebersamaan seluruh warga untuk memajukan dusun. Hal itu dapat berjalan jika para tokoh masyarakat mau memberikan contoh dan teladan bagi seluruh warga.
“Awalnya memang sulit, namun setelah tahu sendiri hasil dan manfaatnya, maka secara otomatis warga akan mengikuti,” pungkasnya.