Kesenian, Melatih Empati Memahami Orang Lain

Editor: Makmun Hidayat

Irawan Karseno, Ketua Dewan Kesenian Jakarta - Foto Akhmad Sekhu

JAKARTA — Menjelang akhir 2018, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) seperti menabuh gong penutup tahun dengan menggelar rangkaian program kesenian bertajuk DKJ Fest 2018.

Sebuah festival kesenian yang merupakan hasil gabungan kerja seluruh program komite DKJ yang terdiri dari Komite Film, Komite Musik, Komite Sastra, Komite Seni Rupa, Komite Tari dan Komite Teater.

“DKJ Fest 2018 tetap berorientasi pada pegawalan kualitas kesenian di Indonesia, khusus di DKI Jakarta,“ kata Irawan Karseno, Ketua Dewan Kesenian Jakarta dalam konferensi pers DKJ Fest 2018 di lobby Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat (17/10/2018).

Irawan membeberkan festival ini menjadi bagian dari peningkatan peradaban kita. “Oleh karena itu, program-program yang kita rancang sebagai sebuah pendekatan baru dalam kita mengelola program-program yang berkualitas,“ bebernya.

Harapan Irawan dengan menggelar DKJ Fest 2018 ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. “Yang menarik, konser musik klasik meski ribuan kapasitas penuh penontonnya, yang kebanyakan anak muda,“ ungkapnya.

Irawan menilai banyak anak muda yang tampaknya bosen dengan hoax. “Mencari program yang bener dengan kesenian yang juga bener, yang tidak berani dicoba oleh pasar,“ terangnya.

Ke depan, kata Irawan, Indonesia butuh produk-produk yang serius. “Kesenian itu melatih empati untuk memahami orang lain. Empati itu esensi dari gotong royong, dan gotong royong itu esensi dari Pancasila,“ urainya.

Irawan menyampaikan jalan budaya itu menjadi penting, tidak seperti jalan politik yang semakin memanas menjelang pemilihan capres-cawapres. “Kehidupan kita rusak karena politik, kebudayaan mampu meredam semuanya,“ pungkasnya.

Lihat juga...