Eksistensi Perempuan Papua di Tengah Kemajuan Teknologi

Sementara itu sebagai warga negara, perempuan, lanjutnya, perlu menyadari akan hak dan kewajibannya serta berperan aktif dalam segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ia menambahkan, perempuan sebagai warga dunia juga perlu memelihara perdamaian dunia dan menciptakan kemakmuran dunia yang lebih merata.

Model Dunia

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof. Yohana Yembise, mengakui, keberhasilan Indonesia dalam menangani masalah perempuan dan perlindungan anak dinilai berhasil dan bahkan telah menjadi panutan model dunia, karena Presiden Joko Widodo terpilih sebagai salah satu dari 10 negara yang menjadi Duta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Planet 50:50.

Planet 50:50, menurut Menteri adalah sebuah pengakuan adanya kesetaraan perempuan dengan laki-laki dalam berbagai bidang.

Ada pun dari sisi kebijakan dalam negeri, Indonesia menempatkan pemberdayaan perempuan dan keluarga serta perlindungan anak sebagai salah satu isu prioritas.

Selama dua tahun terakhir, Indonesia menggalakkan tiga program prioritas, yaitu 3Ends dengan gencar melakukan pemberantasan kekerasan terhadap perempuan dan anak, pemberantasan perdagangan manusia serta mengakhiri kesenjangan akses bagi perempuan terhadap sumber daya ekonomi.

Langkah Indonesia dalam perlindungan hak perempuan dan anak menarik perhatian dari negara-negara lain, termasuk negara-negara Islam di berbagai dunia yang menilai Indonesia dapat dijadikan sebagai “role model” dunia di negara mereka.

“Kementerian PPPA mengajak semua elemen masyarakat, dewan adat, tokoh agama, tokoh masyarakat serta pegiat organisasi perempuan bersatu memerangi kasus kekerasan perempuan dan anak. Untuk Papua kasus kekerasan terhadap kaum hawa ini masih sangat tinggi,” ujar Menteri PPPA asli perempuan Papua yang akrab disapa dengan sebutan Mama Yo.

Lihat juga...