Terkendala Pakan, Peternak Lebah Kewalahan Penuhi Permintaan Pasar
Editor: Makmun Hidayat
BEKASI — Pondok Lebah, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang peternakan madu di Kota Bekasi, mengaku kewalahan memenuhi permintaan pasar. Pasalnya, dalam setahun hanya mampu memproduksi madu 10 ton sementara permintaan pasar mencapai 15 ton.
“Dalam memenuhi permintaan pasar, maka kami mengambil ke peternak madu yang belum memiliki pasar. Inginnya, kebutuhan pasar bisa dipenuhi sendiri oleh Pondok Lebah, tetapi kendala pakan menjadikan produksi menurun derastis sejak beberapa tahun terakhir,” ujar peternak lebah Pondok Lebah, Setiyono, Selasa (11/9/2018).
Menurutnya, kekurangan pakan lebah, dikarenakan ketidakmampuan pelaku peternak dalam mengendalikan tanaman yang mengandung pestisida, lazim digunakan petani untuk menghalau hama terhadap berbagai jenis tanaman seperti kacang panjang, jagung, padi, dan lainnya. Hal itu imbuhnya, tentu tidak dapat dimanfaatkan bunganya oleh lebah.
“Seperti tanaman jagung, sebenarnya cukup bagus untuk madu lebah, tetapi oleh sebagian besar petani, selalu menggunakan pestisida untuk menghalau hama, maka tidak bisa dimanfaatkan untuk lebah. Jika lahan itu digunakan lokasi ternak lebah maka lebah akan mati,” ujar Setiyono.
Dikatakan, ternak lebah berbeda dengan ternak unggas lainnya, ternak lebah untuk mencarikan makan harus ke dialam bebas. Lebah memakan nektar dan bepollen yang terkandung di alam bebas. Oleh karenanya kehidupan lebah berpindah-pindah mengikuti musim bunga, mengingat tidak ada areal yang berbunga sepanjang hari. Artinya, imbuh dia, peternak secara tidak langsung sudah mengambil alih fungsi lebah, untuk melakukan survei lokasi yang dikira bagus untuk pakan lebah.