Rutin Periksa Gigi, Tindakan Preventif Penyakit Tumor Gusi
Editor: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Anggapan bahwa hanya sakit gigi yang mungkin terjadi di rongga mulut dan gigi, menyebabkan banyak orang alpa untuk secara mendetail memperhatikan area ini. Padahal ada hal serius terkait gangguan di area tersebut. Salah satunya adalah tumor pada gusi.
drg. MH Carlo Ortega yang dihubungi Cendana News di sela-sela aktivitasnya di Bulan Kesehatan Gigi Nasional yang berlangsung selama sebulan penuh di berbagai kota di Jakarta menyatakan, bahwa ada banyak penyebab seseorang bisa terkena penyakit tumor gusi.
“Penyakit ini umumnya muncul karena orang mengabaikan faktor kesehatan pada mulut dan gusi. Orang biasanya abai tentang gigi berlubang atau plak pada gigi, padahal itu bisa menyebabkan penyakit yang lebih serius. Atau adanya luka di gusi, kebiasaan makan minum yang salah dan kurang menjaga kebersihan rongga mulut berpotensi juga untuk menimbulkan tumor. Ada juga faktor keturunan, tapi persentase kecil. Jika ada garis keturunan yang memiliki penyakit ini, maka potensinya ada sekitar 5-10 persen kita mendapatkan penyakit ini,” kata dr. Carlo, Rabu (19/9/2018).
Dengan pemeriksaan rutin 6 bulan sekali, dr. Carlo menyatakan, sebenarnya tumor ini bisa terdeteksi secara dini. Tapi seringkali yang terjadi, rata-rata terdeteksi saat sudah terjadi penyebaran.
“Gejala yang bisa terdeteksi itu biasanya pembengkakan yang diawali dengan warna kemerahan. Temperaturnya juga lebih tinggi. Nafas penderita juga bau dan ada perubahan frekuensi,” ucap dr. Carlo.
Untuk melakukan jenis tindakan perawatan, semuanya tergantung hasil dari diagnosa.
“Penentuan stadium 1-4 itu tergantung pada ukuran dan penyebaran. Baru setelah itu kita tentukan apa tindakan yang harus diambil,” kata dr. Carlo lebih lanjut.