Pemda di Papua Diminta Lebih Perhatikan Pendidikan Anak

Ilustrasi - Dok. CDN

TIMIKA  – Badan Pengurus Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Tillemans Keuskupan Timika meminta, pemerintah daerah setempat lebih serius memperhatikan pendidikan anak-anak asli Papua terutama di wilayah pegunungan dan pesisir pantai.

Pastor Marthin Koyau selaku Ketua Badan Pengurus YPPK Tillemans Keuskupan Timika di Timika, Sabtu, mengatakan, kehadiran sekolah-sekolah yayasan di Papua seperti YPPK, YPK (Yayasan Pendidikan Kristen), YAPIS (Yayasan Pendidikan Islam) dan YPPGI (Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Gereja Indonesia) semenjak tahun 1970-an sangat membantu pemerintah dalam upaya mencerdaskan generasi Papua.

“Sekolah-sekolah yayasan baik yang ada di pedalaman maupun di wilayah pesisir itu sebetulnya sekolah negeri yang berlabel yayasan. Namun karena dulu belum ada petugas pemerintah (dinas pendidikan dan kebudayaan) maka saat itu pemerintah memberikan uang kepada tenaga guru melalui yayasan yang ada itu. Maka itu, pemerintah daerah jangan cuci tangan,” kata Pastor Marthin.

Ia menyoroti, semakin berkurangnya perhatian dan dukungan pemerintah daerah di Tanah Papua terhadap yayasan-yayasan pendidikan swasta (YPPK, YPK, YAPIS dan YPPGI) saat ini ditengah melimpahnya anggaran yang dialokasikan ke Papua.

Di sisi lain, katanya, yayasan-yayasan pendidikan swasta itu terus bergelut dan berjuang untuk tetap survive menyelenggarakan pendidikan bagi putra-putri Papua di wilayah pedalaman dan pesisir pantai yang penuh dengan berbagai kesulitan.

Pastor Marthin menyebut, di wilayah Mimika-Agimuga, kini terdapat sekitar 8.000 anak (TK-SLTA) yang bersekolah di sekolah-sekolah YPPK.

Lihat juga...