Jalan Tol VI: Sosrobahu yang Berarti Seribu Pundak

Oleh: Siti Hardijanti Rukmana

“ Kalau begitu putar sekarang juga,” keputusan saya sampaikan setelah mendengar keyakinan pak Rake.

Alhamdulillah berhasil diputar. Pak Rake menangis melihat penemuannya berhasil. Dan ini akan menyelesaikan masalah pengguna jalan tidak terganggu dengan adanya pembangunan proyek ini.

Pemancangan tiang pertama

Kebahagiaan yang membanggakan ini, saya laporkan ke bapak melalui telpon. Dan sekaligus saya mohon bapak untuk memberi nama. Bapak memberi selamat dengan tulus pada saya dan pak Rake, serta seluruh jajaran yang terlibat dalam pembangunan proyek ini. Bapak memberi nama “Sosrobahu” (seribu pundak), yang mempunyai arti, satu bidang kuat yang dapat menerima dan menahan beban besar.

Keesokan harinya, berita tentang penemuan Putra Indonesia meledak di mass media. Saya rasa, itu pemberitaan yang paling positif tentang proyek yang kami bangun ini.

Keberhasilan diputarnya Sosrobahu tersebut, juga membuat bapak dan ibu, berkenan menyaksikan keberhasilan penemuan putra Indonesia. Bapak sangat menghargai penemuan putra Indonesia, seperti juga sistem “Cakar Ayam”, penemuan putra Indonesia, Prof Dr Sedyatmo, yang dipakai untuk membangun landasan Soekarno Hatta.

Kami siapkan pemutaran pierhead 85, untuk disaksikan bapak dan ibu. Begitu melihat pier tersebut dapat diputar, walaupun sebelumnya ada sedikit hambatan namun segera dapat diatasi, bapak dan ibu serta merta bertepuk tangan. Tampak kebanggaan dan haru tersirat di wajah beliau berdua, menyaksikan keberhasilan Putra Indonesia di bidang konstruksi.

Sejak saat itu, sepulang dari bermain golf di sore hari, kadang bapak menyempatkan berkunjung ke proyek, untuk melihat kemajuan pembangunannya. Ibu pun demikian, beliau sangat antusias dengan proyek yang dibangun oleh anak bangsa.

Lihat juga...