Imbas Kedelai Impor, Perajin Tahu Siasati Harga

Ilustrasi - Perajin tahu tengah menuang sari kedelai ke dalam wadah cetakan tahu - Foto: Dok CDN

“Biasanya harga kedelai naik sebelum Lebaran, tapi kemudian turun lagi. Kita juga bertanya-tanya ke penjual kenapa bisa seperti ini, dan mereka jawab karena ini kedelai impor yang pengaruh harganya karena dolar naik terus,” katanya.

Jumino mengatakan, strategi lainnya adalah memilih untuk mengurangi laba ketimbang mengurangi kualitas tahu. Biasanya, setiap perajin bisa mendapat untung Rp50 ribu per kaleng tahu yang diproduksi, namun kini terpaksa dikurangi daripada kehilangan pelanggan.

Perajin tahu lainnya, Sulistiono (38), mengatakan, harga jual tahu masih akan bertahan sama asalkan tidak terjadi kenaikan lainnya yang bisa membebani biaya produksi, seperti apabila harga bahan bakar minyak (BBM) naik.

“Selama harga BBM tidak naik, perajin masih bisa menahan tidak menaikan harga jual tahu. Tapi kalau BBM naik juga, terpaksa harga kita sesuaikan karena biaya produksi lainnya selain bahan baku juga bertambah,” katanya. (Ant)

Lihat juga...