Alkesa, Mirip Sawo, Tapi Rasa Seperti Ubi
Editor: Mahadeva WS
JAKARTA – Alkesa atau Pouteria Campechiana, adalah salah satu jenis buah langka yang dikembangkan di Taman Buah Mekarsari. Tanaman asli Amerika Selatan tersebut, sering juga disebut sebagai sawo walanda atau sawo mentega.
Walaupun buah ini memiliki nama sawo, tapi daging buah Alkesa sama sekali berbeda dengan sawo yang bisa kita kenal. “Alkesa ini memiliki daging buah yang berwarna kuning terang, dan hampir mirip dengan ubi, tidak berair. Rasanya manis dengan biji berukuran sekitar lima sentimeter, berwarna coklat. Bentuk buahnya bervariasi, bisa bulat telur hingga memanjang dengan ujung berparuh. Ukuran buahnya juga lebih besar dari sawo,” kata Staf Produksi Kebun Taman Buah Mekarsari Anna Sartika Hutapea, Senin (17/9/2018).
Alkesa yang matang, bisa dengan mudah dibuka, dan dapat dimakan langsung. “Biasanya setelah dipetik, Alkesa harus diperam dulu sekitar dua hingga tiga hari, untuk mematangkan. Nanti kalau sudah matang lebih mudah dibuka dibandingkan saat masih muda,” tambahnya.
Pohon Alkesa yang tumbuh di habitat aslinya, bisa mencapai tinggi 20 hingga 30 meter. Tapi yang di Taman Buah Mekarsari, untuk memudahkan perawatan, dilakukan pemangkasan secara rutin, sehingga tinggi pohonnya hanya sekitar dua hingga tiga meter saja. “Alkesa ini berbuah beberapa kali dalam setahun, tergantung pergantian musim panas dan hujan. Selama ada pergantian musim, Alkesa bisa terus berbuah. Mulai berbuah itu biasanya setelah berumur dua hingga tiga tahun,” jelas Anna.
Daun Alkesa berbentuk oval terbalik, dengan ukuran panjang sekitar delapan sentimeter, dengan tangkai daun sepanjang lima hingga 25 sentimeter. Buah akan muncul dari ketiak daun bagian bawah, bisa tunggal maupun berkelompok. “Bunganya berwarna hijau keputih-putihan dan berbau harum. Biasanya kelopak berjumlah kelipatan lima,” jelasnya lebih lanjut.