Tewasnya Wisatawan Asing di Sikka Harus Jadi Pembelajaran Semua Pihak
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
MAUMERE — Ketua Himpunan Pramuwisata Indoensia (HPI) Provinsi NTT, Agustinus Bataona mengingatkan semua pihak untuk lebih mewaspadai potensi bencana dan melakukan pembenahan di sejumlah objek wisata. Hal tersebut terkait musibah tenggelamnya wisatawan asal Sidney, Australia, Marridy Anne Solway (46), di teluk Maumere, Sikka, Senin (13/8/2018).
“Tentunya kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak yang bergerak di sektor pariwisata untuk melakukan pembenahan,” sebutnya di Maumere, Kamis (16/8/2018).
Dikatakan, memang wisatawan yang meninggal ini ada riwayat sakit sebelumnya, bahkan sempat mengalami operasi dan ditangani tim medis waktu berada di Bajawa kabupaten Ngada.
“Dari tour agentnya sendiri telah merekomendasikan bahwa wisatawan ini tidak diperbolehkan melakukan aktivitas seperti menyelam, atau memanjat gunung. Terakhir sebelum ke Pangabatan tour leadernya sudah meningatkan untuk tidak ikut kegiatan snorkeling di perairan kawasan Teluk Maumere,” terangnya.

Sementara itu, Hery Ajo salah seorang praktisi pariwisata di Sikka mengatakan, kematian wisatawan ini tentu ada pengaruhnya terhadap kunjungan ke NTT, Flores maupun ke kabupaten Sikka sendiri.
Kasus ini, tambah Hery, memberikan pelajaran penting kepada semua praktisi pariwisata agar semakin meningkatkan profesionalisme dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan, sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan bila terulang kasus seperti ini.
“Secara khusus saya apresiasi atas penanganan jenazah di rumah sakit juga kepada pihak kepolisisan, imigrasi, syahbandar dan Kadis Pariwisata Sikka. Kasus ini menyadarkan kita akan keterpaduan pembinaan dan sosialisasi keselamatan kerja serta peningkatan fasilitas pelayanan,” pungkasnya.