Peternak Ayam KUB Butuh Suntikan Indukan Baru
Editor: Mahadeva WS
YOGYAKARTA – Turunan ternak yang sudah terlalu banyak, menjadi salah satu kendala pengembangan usaha ternak Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) di Sleman. Seperti yang dialami kelompok ternak ayam KUB, Sawung Maju di Desa Jogotirto Brebah Sleman Yogyakarta.
Ketua Kelompok Ternak Ayam KUB Sawung Maju, Jogotirto, Brebah, Sleman, Sumarjo mengatakan, sejak berdiri di 2015 silam, ternaknya telah sampai pada turunan ke-5. Hal itu mengakibatkan penurunan kualitas indukan, yang mempengaruhi tinggat produksi telur di kelompoknya.
“Saat ini ayam kita sudah f5. Sehingga kualitasnya menurun. Karena itu kita butuh indukan yang masih murni minimal f1, agar tingkat produktivitas telur tetap bagus. Kita sebenarnya sudah ajukan permintaan indukan, tapi sampai saat ini belum turun,” ujarnya kepada Cendananews, Senin (6/8/2018).
Selain persoalan turunan ternak yang sudah terlalu banyak, kendala lain yang dihadapi adalah keterbatasan modal. Tidak meratanya kemampuan seluruh anggota, hingga keterlambatan peremajaan ayam ternak menjadi kendala penghambat pengembangan usaha tersebut. “Kendala utama tentu modal. Kita masih kekurangan lahan, serta jumlah indukan. Apalagi semua anggota menjalankan usaha ternak ayam KUB ini secara swadaya murni. Tidak ada bantuan sama sekali. Balitbangtan hanya mendampingi soal teknologi nya saja,” ungkapnya.
Sebagai salah satu kelompok binaan dan percontohan budidaya ayam KUB di Sleman, Yogyakarta, Kelompok Ternak Sawung Maju rutin memproduksi bibit ayam KUB. Memiliki delapan anggota, Kelompok Ternak Sawung Maju mampu memproduksi 300-400 bibit ayam KUB setiap minggunya.