Perikanan Rajungan, Andalan Komoditas Nasional

Ilustrasi - Budidaya ikan rajungan - Dok CDN

BOGOR – Pelaku usaha menyatakan bahwa kesadaran industri untuk terus mendorong inisiatif penerapan keberlanjutan dan ketelusuran dalam rantai pasok rajungan (portunus pelagicus), salah satunya disebabkan tren pasar global.

Pakar Ilmu dan Teknologi Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Hawis Madduppa di Bogor, Jawa Barat, Rabu, menjelaskan bahwa kesadaran itu dicetuskan dalam sebuah diskusi publik bertajuk “Akselerasi Menuju Perikanan lndonesia yang Berkelanjutan” yang diselenggarakan di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Ia menjelaskan, bahwa dalam diskusi pada Selasa (14/8) itu Presiden Direktur PT Kelola Mina Laut (KML Food) Muhammad Nadjikh, di mana perusahaan itu merupakan salah satu anggota Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI), menyebut, asosiasi itu mewadahi sebagian besar industri rajungan Indonesia, dan menjadi ujung tombak inisiatif melalui pelaksanaan program perbaikan perikanan (Fisheries Improvement Program/FIP) rajungan.

Nadjikh juga memaparkan, inisiatif perbaikan perikanan/FIP yang dilakukan PT KML Food dan APRI itu bertujuan untuk menjaga keberlanjutan perikanan rajungan dan mata pencaharian nelayan di Indonesia.

Ia mengemukakan bahwa perikanan rajungan telah menjadi salah satu andalan komoditas perikanan nasional.

Kinerja produksi dan ekspor rajungan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren meningkat, bahkan menguasai pasar ekspor di Amerika Serikat (AS).

Di sisi lain, kata dia, perikanan rajungan menjadi tumpuan pekerjaan bagi sekitar 100 ribu nelayan serta lebih dari 150 ribu pengupas rajungan yang sebagian besar perempuan.

Lihat juga...