Lupus, Penyakit Mematikan yang Jarang Dikenal

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

JAKARTA — Buat sebagian masyarakat umum, Lupus bukanlah penyakit terkenal layaknya Kanker atau Diabetes. Bahkan bagi yang pernah mendengar, terkadang tidak mengerti apa sebenarnya penyakit ini.

Lupus Eritomatosus Sistemik merupakan suatu penyakit yang disebabkan berlebihnya fungsi imun dari tubuh yang selanjutnya menyerang pada organ tubuh orang tersebut. Gejala yang umumnya muncul pada Odapus (Orang Dengan Lupus) adalah ruam pada kulit, rasa lelah yang berlebihan, demam, anemia dan rambut yang rontok.

Penyakit ini diklasifikasikan sebagai tidak menular yang memiliki tingkat kematian yang tinggi. Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan tahun 2017, menyatakan angka prevalensi 0,5 persen dari populasi yang memiliki peluang Lupus.

Wanita tingkat umur 15-44 tahun memiliki peluang terbesar, diikuti dengan pria dan anak-anak. Peluang ras kulit berwarna terkena lebih besar dibandingkan ras kulit putih.

Lebih detil, Staf Syamsi Dhuha Foundation Helin menyatakan, data terakhir, ada sekitar 400.000 Odapus yang tersebar di Jakarta, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Lombok.

“Persentase odapus perempuan dengan laki-laki itu 9:1. Tapi jika laki-laki yang mengidap, kasusnya menjadi berat. Yang diserang adalah organ tubuh vital, kebanyakan laki-laki mengalami tekanan akibat tidak mampu menjalankan kewajibannya,” papar Helin saat dihubungi Senin (6/8/2018).

Salah seorang odapus, Sylviana Hamdani mengungkapkan, dirinya sangat sedih saat pertama mengetahui bahwa sakit yang sering dialaminya merupakan gejala Lupus.

“Pertama kali saya mengetahui itu Juni 2010. Memang saya sering sakit. Dalam sebulan, paling tidak ada seminggu sakit hingga tidak bisa bangun sama sekali. Ya, lemes, nyeri, demam tapi diperiksa tidak ada penyakit yang ditemukan. Didiagnosa thypus tapi saat dites, tidak ada,” kata Sylviana saat ditemui, Sabtu (4/8).

Lihat juga...