Empat dari 10 Balita Sulbar Alami Kekerdilan

Ilustrasi lambang Sulbar - Dokumentasi sulbarprov go id

MAMUJU — Dinas Kesehatan Sulawesi Barat menyatakan riset menunjukkan bahwa empat di antara 10 anak di provinsi itu mengalami kekerdilan sehingga membutuhkan perhatian secara serius dalam penanganannya.

“‘Stunting’ (kekerdilan) adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, Ahmad Azis di Mamuju, Senin (27/8/2018).

Secara nasional, kata dia, Sulbar menempati urutan kedua masalah kekerdilan di bawah Provinsi NTT. Hal itu berdasarkan data riset kesehatan pada 2013.

Berdasarkan data lainnya, katanya, tiga di antara 10 balita di Sulbar menderita gizi kurang dan satu di antara 10 balita Sulbar kurus.

“Melihat data tersebut, maka penanganan ‘stunting’ harus menjadi program prioritas Pemerintah Provinsi Sulbar ke depan,” katanya.

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan diskusi terarah tentang “Integrasi Penanganan Stunting Melalui Pelibatan Stakeholder”.

“Berbagai lintas sektor yaitu dari Bappeda, Dinas PU, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, BKKN, Kanwil Kementerian Agama, dan ‘stakeholder’ (pemangku kepentingan) lain yang memiliki peran dalam intervensi sensitif untuk penanganan ‘stunting’, dilibatkan,” katanya.

Ia menyampaikan penanganan kekerdilan dengan mendukung penyelamatan 1.000 hari pertama kelahiran harus diutamakan.

Begitu juga, katanya, fakta kekerdilan, khususnya di Sulbar serta faktor-faktor yang memengaruhinya.

“Ditekankan tentang pentingnya keterlibatan berbagai lintas sektor dalam penanganan ‘stunting’, karena intervensi yang dilakukan oleh kesehatan hanya mencakup 30 persen (spesifik) sementara 70 persen lainnya (sensitif) ditentukan oleh kegiatan/intervensi yang dilakukan oleh lintas sektor, seperti Dinas PU, BKKBN, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, dan lainnya,” katanya. (Ant)

Lihat juga...