Bawaslu Kalbar Petakan Tiga Pola Isu Menonjol

Ilustrasi -Dok: CDN

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalbar, Ismail Ruslan, mengakui provinsi ini rawan konflik, apalagi menjelang kontestasi pemilu. Ini sesuai dengan kajian yang dilakukan Polri dan Bawaslu.

Menurut Ismail, FKUB juga punya peran untuk mencegah konflik terjadi. Kekuatan FKUB yakni mengharapkan peran tokoh agama sekaligus tokoh masyarakat/etnisnya yang memiliki jejaring untuk menjangkau masyarakat.

“Dalam pilkada kemarin, FKUB juga melakukan kontra narasi. Kami menyadari peran tokoh agama sangat penting, mereka punya jejaring media dan punya media sendiri,” katanya.

Untuk menetralisir hoaks maupun ujaran kebencian, FKUB menyampaikan narasi perdamaian melalui khutbah. FKUB menggunakan pendekatan budaya melalui organisasi kemasyarakat. Ismail menegaskan dua hal ini harus berjalan seiringan.

“Kerja sama dengan institusi pemerintah dan elemen masyarakat lainnya juga diperlukan. Satu contoh, kerja sama dengan Polda Kalbar dan Kodam XII/Tanjungpura melalui deklarasi damai dengan melibatkan seluruh masyarakat, di mana FKUB juga mendatangkan tokoh agama nasional untuk menjaga persatuan dan kedamaian,” katanya. (Ant)

Lihat juga...