Anjungan Sulawesi Tengah, Khazanah Budaya Pemersatu Nusantara

Editor: Mahadeva WS

JAKARTA – Sulawesi Tengah, adalah provinsi terluas yang ada di Pulau Sulawesi. Luas provinsi tersebut mencapai 68.033 kilometer persegi. Sulawesi Tengah dihuni 24 suku yaitu, Kaili, Pamora, Mori, Bungku,Banggai, Boul, Balantak dan Toil-toil.

73 persen penduduk Sulawesi Tengah, memeluk Agama Islam, 25 persen memeluk agama Kristen. Dan sisanya adalah, pemeluk agama Budha dan Hindu. Walaupun beragam suku dan agama, daerah tersebut, dikenal dengan toleransi antar suku, dan pemeluk agama. Atas ide cemerlang, Raden Ayu Fatimah Siti Hartinah atau Ibu Negara Tien Soeharto, untuk mempersatukan nusantara dalam satu wadah miniatur Indonesia. Maka Anjungan Sulawesi Tengah (Sulteng), dibangun di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 1972. Anjungan tersebut, diresmikan Presiden Soeharto, pada 20 April 1975.

Pemandu Anjungan Sulawesi Tengah TMII, Samin. Foto : Sri Sugiarti.

“Wacana Ibu Tien Soeharto mempersatukan nusantara menghadirkan semua provinsi di TMII, menyatukan khazanah budaya untuk dilestarikan,” kata Pemandu Anjungan Sulawesi Tengah TMII, Samin, kepada Cendana News, Jumat (31/8/2018).

Samin menyebut, menyaksikan langsung peresmian anjungan Sulteng oleh Presiden Soeharto dengan didampingi Ibu Tien Soeharto. “Pak Harto dan Ibu Tien, menaiki rumah adat Souraja, saat peresmian di 1975. Alhamdulillah saya bisa salaman dengan Ibu Tien dan Pak Harto, rasanya senang dan bangga bisa bertemu dengan orang nomor satu negeri ini,” ungkap lelaki yang biasa disapa Amin tersebut.

Memasuki area anjungan Sulawesi Tengah, akan langsung disambut hamparan kolam yang menggambarkan laut, yang dihiasi ikan-ikan berenang lincah. Di tepi laut ditanami pohon nyiur dan kayu hitam yang merupakan hasil utama Sulawesi Tengah di sektor perkebunan.

Lihat juga...