210 Hektare Sawah di Gorontalo Utara Gagal Tanam

Ilustrasi. Petani di sawah. Foto: Dokumentasi CDN

GORONTALO – Sedikitnya 210 hektare areal persawahan di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengalami gagal tanam padi pada musim tanam gaduh.

Alfian Ali, salah satu petani di Dusun Durian, Desa Leboto, Kecamatan Kwandang, Selasa, mengatakan, pemerintah diharapkan fokus menindaklanjuti keluhan petani untuk segera membangun bendungan irigasi yang rusak parah di desa itu.

“Bendungan irigasi di desa ini mengairi 210 hektare areal persawahan di Desa Leboto dan Mootinelo, namun kondisi yang rusak menyebabkan petani tidak menanam,” ujarnya.

Petani yang nekad saja berani menanam berharap tadah hujan, namun kenyataannya banyak juga yang gagal panen.

Alfian mengaku, kondisi bendungan yang rusak parah itu sudah dikunjungi pihak Kementerian Pertanian pada beberapa waktu lalu, namun hingga kini belum ada solusi ataupun informasi pembangunannya.

“Kami berharap, pemerintah melakukan percepatan pembangunan bendungan irigasi ini, agar petani tidak mengalami gagal tanam untuk musim berikutnya,” ujarnya.

Bendungan irigasi Leboto, kata ia, menjadi tumpuan petani mendapatkan pasokan air untuk areal persawahannya, maka pemerintah diharapkan segera membangun kembali irigasi yang rusak itu.

Pembangunannya dipastikan tidak dimampu oleh dana desa sebab anggarannya ditaksir mencapai Rp4 miliar lebih.

“Kami berharap, pemerintah pusat segera mewujudkan peningkatan sarana prasarana yang sangat dibutuhkan ini, agar 210 hektare areal persawahan yang ada bisa kembali berproduksi,” kata Alfian.

Saat ini, kata ia, banyak petani memilih merantau ke luar daerah agar bisa mendapatkan penghasilan, akibat areal persawahan tersebut gagal tanam.

Lihat juga...