Endi Aras, Kenalkan Permainan Tradisional Anak Milenial
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Permainan tradisional semakin langka keberadaan dan mulai tergantikan dengan gadget yang tidak mendidik. Bahkan cenderung menjerumuskan anak-anak milenial ke dalam kehidupan asosial.
Semakin sering bermain game di gadget, semakin jauh kehidupan sosial yang berakibat hidupnya jadi sangat individual.
Berangkat dari keprihatinan itu, Endi Aras, seorang pemerhati permainan tradisional, berusaha untuk mengenalkan permainan tradisional pada anak milenial.
“Kita berusaha untuk memperkenalkan permainan tradisional di Indonesia, yang jumlahnya 2500 permainan,” kata Endi Aras, seorang pemerhati permainan tradisional kepada Cendana News, di bilangan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (14/7/2018).
Endi Aras membeberkan tentang tekadnya memperkenalkan permainan tradisional pada anak-anak milenial agar mereka tidak melupakannya.
“Kita ingin anak-anak tetap main di luar, tidak main gadget terus. Kalau dulu kita mengajak anak-anak masuk ke rumah susah, karena mereka sedang asyik main dengan teman-temannya di luar, sekarang kebalikannya kita mau mengajak anak-anak keluar susah karena mereka main gadget di dalam rumah,” bebernya.

Menurut Endi Aras, karakter permainan tradisional itu sederhana, bentuknya komunal yang bisa dimainkan lebih dari satu anak, dan punya nilai-nilai luhur, seperti sportifitas dan taat pada Tuhan.
“Hal itu perlu dikenalkan, karena anak-anak sekarang sudah tidak mengenal nilai-nilai keluhuran. Sudah tidak ada pelajaran budi pekerti. Jadi lewat permainan tradisional ini semoga bisa tersalurkan,” ungkapnya.