Rumah Cendana Jadi Museum, Agar Masyarakat Tahu Kehidupan Pak Harto

Editor: Mahadeva WS

JAKARTA – Siti Hardijanti Rukmana merasa sudah lama tidak bertemu dengan wartawan. Hal tersebut mendorong wanita yang akrab disapa Mbak Tutut menggelar buka puasa bersama di kediaman Cendana sebagai ajang silaturahmi, Senin (4/6/2018).

Seusai buka puasa, dan menjalankan Salat Maghrib dan Salat Isya serta Salat tarawih berjamaah, Mbak Tutut membicarakan mengenai rencana kediaman Cendana yang akan dijadikan museum. Upaya tersebut memiliki tujuan agar masyarakat tahu kehidupan Presiden RI ke-dua Pak Harto. “Insya Allah, kami akan buat museum, supaya masyarakat tahu,“ kata Mbak Tutut, Senin (4/6/2018).

Siti Hardijanti Rukmana atau akrab disapa Mbak Tutut (berkerudung merah) (Foto Akhmad Sekhu)

Mbak Tutut menyebut, banyak yang bertanya dan banyak juga yang meminta agar keluarga membeberkan kehidupan Pak Harto. “Tidak ada mewah-mewahan, tidak ada yang muluk-mulukan, sederhana, sesuai dengan kehidupan Bapak Ibu saya,“ ungkapnya.

Menurut Mbak Tutut, kehidupan Pak Harto tidak jor-joran, tidak kaya raya. Tidak seperti anggapan masyarakat yang katanya uangnya tidak ada habis-habisnya. “Ini semua akan kita buatkan museum untuk peringatan, bahwa ini lho rumah Pak Harto, dan tempat ini yang digunakan untuk kegiatan sosial keagamaan,“ tambahnya.

Mbak Tutut menyampaikan, untuk berbakti kepada negara bisa dilakukan lewat mana saja. Bisa dilakukan sesuai dengan profesi masing-masing. “Siapa pun presidennya akan kita dukung untuk kebaikan bangsa dan negara. Kalau ada kekurangan ada jalurnya untuk kita perbaiki agar negara ini menjadi lebih baik,“ paparnya.

Lihat juga...