Penumpang di Gilimanuk Menurun, Penumpang Ojek Musiman Sepi
Editor: Mahadeva WS
JEMBRANA – Menurunnya jumlah pemudik yang melalui pelabuhan Gilimanuk Bali berdampak kepada tukang ojek musiman yang biasa mangkal di Pelabuhan. Beberapa pengojek musiman mengaku, pendapatannya turun drastis di mudik lebaran tahun ini.
Salah seorang tukang ojek musiman Kadek Sidumulya mengatakan, tahun lalu setiap harinya bisa mendapatkan uang Rp200 ribu. Namun saat ini setiap harinya, hanya mampu membawa pulang uang Rp50.000. Di musim mudik tahun sebelumnya, kepadatan penumpang terjadi di H-4. Kepadatan tersebut berimbas mengularnya antrian penumpang hingga Polsek Gilimanuk.

“Musim mudik tahun ini benar-benar sepi mas, ya karena jalur penyeberangan lancar sih. Beda jika terjadi kemacetan, pasti pemudik yang pejalan kaki akan menggunakan fasilitas ojek kami ini,” papar pria asli Buleleng tersebut saat ditemui di Pelabuhan Gilimanuk, Selasa (12/6/2018).
Kadek merupakan tukang ojek musiman yang bertugas mengantarkan pemudik pejalan kaki yang terjebak kemacetan ke loket pembelian tiket khusus pejalan kaki. Penumpang adalah pengguna penyeberangan di pelabuhan Gilimanuk ke Ketapang Banyuwangi.
Tarif yang dipatok oleh bapak dua anak ini untuk sekali antar adalah Rp2.000 hingga Rp3.000 tergantung dari jarak jauhnya jemputan. “Biasanya penumpang itu kejebak macet di gapura (sekitar dua kilo dari pintu masuk pelabuhan Gilimanuk). Kami pengojek musiman ini semuanya ada 10 orang,” pungkas pria yang sudah berprofesi sebagai tukang ojek musiman di Gilimanuk selama 20 tahun tersebut.