Minim Pasokan, Harga Ikan Segar di Kupang Meroket
KUPANG — Harga ikan segar di pasaran Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur selama hampir sepekan ini meroket karena pasokan terbatas akibat nelayan tidak melaut.
“Sudah hampir satu minggu ini tidak ada ikan. Kalaupun ada, harganya sangat mahal karena sebagian besar nelayan tidak bisa melaut akibat gelombang di wilayah perairan laut kurang bersahabat,” kata seorang pedagang ikan, Hendrik di Kupang, Kamis.
Dia mengatakan, harga ikan kombong padi ukuran sedang yang biasanya Rp400-Rp500 ribu per satu ember berkapasitas 20 liter kini naik menjadi Rp1.600.
Karena itu, para pedagang pengecer menjualnya kepada konsumen lebih mahal dari biasanyaa.
“Selama ini, kami biasa menjual ikan kombong padi dengan harga Rp50 ribu per 12-13 ekor, tetapi saat ini dijual dengan harga Rp100 ribu per 10 ekor,” katanya.
Selain itu, ikan jenis belang kuning sedang yang biasanya dijual dengan harga Rp25-30 ribu per ekor, kini dijual dengan harga Rp75-80 ribu per ekor.
Menurut dia, saat ini banyak pedagang ikan yang tidak menjual ikan karena untuk membeli ikan dari nelayan, harganya terlalu mahal, sementara ikan yang sudah dibeli belum tentu terjual karena harga jual terlalu tinggi.
“Sudah tiga hari saya tidak menjual ikan. Saya baru beranikan diri membeli karena banyak pedagang tidak berani membeli dengan alasan harga terlalu mahal,” katanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, saat ini sedang terjadi angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah NTT.
Kondisi ini disebabkan karena adanya tekanan tinggi di wilayah Australia dan terdapat pola tekanan rendah di Asia dan di sebelah barat Sumatera.